Jumat, 10 Juni 2011

Putra Maulana, Balita Pemakan Bedak & Abu Rokok

Putra Maulana gemar memakan bedak tabur dan abu rokok. Bocah dua tahun asal Tangerang, Banten, ini akan menjerit-jerit histeris jika dilarang memakan dua zat yang mungkin membahayakan tubuhnya itu.

Keluarganya mengatakan bahwa Maulana mulai memiliki kebiasaan aneh itu sejak enam bulan lalu. Lantaran keterbatasan biaya, mereka belum bisa membaya Maulana ke dokter spesialis anak.


Kisah itu mengingatkan kita pada tiga bersaudara asal Bogor, Indonesia. Si sulung, Aidul Jabar Pas, 9, memiliki kebiasaan makan kerikil. Anak kedua, Zaenal Sabda, 6, gemar mengunyah bra dan celana dalam. Sementara si bungsu 1,5 tahun, Agus Nata Prawira, memiliki kebiasaan mengonsumsi kapas isian kasur.

Uniknya, walau gemar mengonsumsi zat non-pangan, bocah-bocah itu sangat jarang terserang penyakit. Bahkan, Agus bisa sakit jika tidak makan kapas selama empat hari. Keluarga mengatakan sulit menghentikan kebiasaan mereka. Dokter juga tak bisa membantu.


Psikolog asal Amerika Serikat, Jason Mihalko, menyebut kelainan macam itu sebagai Pica. Dalam istilah medis merupakan kondisi kelainan pola makan di mana penderita gemar mengonsumsi makanan yang tidak lazim dimakan. "Ada kasus di mana penderita pica makan logam, debu, kotoran, kapur, peralatan menulis dan getah pohon.

Mihalko mengatakan, belum ada penelitian yang mengungkap penyebab pasti kelainan ini. "Penelitian tentang Pica sangat sedikit. Beberapa poin penelitian menyatakan akibat kurang mineral, sementara pemikiran lebih dikaitkan dengan gangguan obsesif kompulsif."


Pica umumnya menimpa anak-anak usia satu tahun ke atas, saat periode oral, di mana anak suka memasukkan dan menggigit benda di sekitar ke mulut. Pica bisa sembuh dalam hitungan bulan. Namun, pada kasus tertentu, kelainan ini bisa bertahan hingga dewasa.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/224035-foto--bocah-pemakan-bedak---abu-rokok