Tampilkan postingan dengan label Founa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Founa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 November 2011

Ikan Kecil Ini Lebih Berbahaya Daripada Piranha

Candiru atau disebut juga canero merupakan jenis ikan air tawar yang sekeluarga dengan ikan lele. Ikan ini dapat ditemukan di sungai amazon dan sungai Oranoco, ikan ini memiliki reputasi sebagai ikan yang paling ditakuti oleh penduduk lokal, ikan ini lebih di takuti daripada ikan piranha. Ikan ini hanya dapat berkembang sampai seukuran 1 sampai 2 inci dan lebar 4 sampai 6 milimeter, memiliki bentuk seperti seekor belut dan hampir transparan, membuatnya hampir mustahil untuk dilihat di dalam air. Ikan yang cepat, perenang yang kuat, lembut dan licin, dengan gigi yang tajam.


Terdapat 3 spesies candiru: candiru berukuran jari dan candiru berukuran tusuk gigi yang biasanya makan dengan cara memasuki ikan yang lebih besar, candiru paus(whale candiru) merupakan pemakan bangkai yang lebih memilih untuk makan dari ikan yang sudah mati

Ikan candiru merupakan parasit, modus operandinya sangatlah simpel dan kejam: untuk menemukan ikan, ikan candiru pertama mengecap air, berusaha untuk mengetahui aliran air yang berasal dari ikan lain, setelah mengetahui dari mana aliran air tersebut, ikan itu akan langsung menuju celah-celah sirip ikan itu, duri yang ada di kepala candiru akan melukai insang ikan dan mengeluarkan darah selagi ikan candiru berada di dalam ikan tersebut. Sehingga ikan candiru disebut sebagai ikan vampir dari Brazil.


Ikan ini ditakuti karena ia tertarik pada air seni atau darah, dan bila seseorang berenang telanjang ia akan masuk ke celah anus atau vagina, atau bahkan bila ikannya kecil ke lubang penis – dan mungkin ke dalam urethra). Bila ini terjadi ikan candirú sangat sulit diambil kembali kecuali lewat operasi. Karena ikan ini menemukan mangsanya dengan mengikuti aliran air dari insang ke sumbernya, kencing sambil berenang meningkatkan kemungkinan candirú masuk ke urethra manusia.

Cara untuk membunuh ikan ini adalah dengan pengobatan tradisional, dengan air dari dua tanaman : Xagua dan apel Buitach yang dimasukkan ke daerah yang terkena. kedua tanaman ini akan melarutkan ikan tersebut. Dapat juga memalui operasi, tetapi operasi membutuhkan biaya dan waktu.Lebih sering, infeksi menyebabkan shock dan kematian korban sebelum candiru dapat diambil.
 Source 

Selasa, 25 Oktober 2011

Persahabatan Monyet dan Anjing

Sobat Uniqer's, berikut ini saya dapat dapatkan sebuah gambar yang saya rasa cukup marik untuk kita perhatikan bersama, saya kurang mengerti dengan jelas apa maksud dari gambar ini. Silahkan sobat menilai sendiri maksud dari gambar ini.

Menurut penilaian diri saya pribadi, gambar ini menceritakan bahwa kasih sayang itu bukan hanya kita curahkan kepada sesama, namun kepada setiah mahkluk hidup, hal itu akan jauh lebih baik dari pada kita selalu menyebarkan kedengkian dan kemunafikan. Permusuhan bukanlah jalan terbaik untuk kita lakukan.

Gambar ini mengingatkan saya akan besarnya rasa kasih sayang, tampak seekor monyet yang sedang menggendong/mengankat seekor anak anjing.

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=119069671535890&set=a.119069668202557.20113.100002985747629&type=3

Jumat, 21 Oktober 2011

Rakus, Ikan Besar Mati Saat Telan Lele

Sobat Uniqers, dengan deretan gigi tajam dan insting sebagai predator, ikan Pike jarang menemukan lawan sepadan di air tawar.

Berada di jajaran atas rantai makanan, Pike memangsa apapun, serangga, ikan, katak, bahkan menelan bebek hidup-hidup.

Namun, entah karena terlalu percaya diri, putus asa, atau memang tamak, ikan seberat 5,4 kilogram itu mencoba menelan bulat-bulan seekor lele. Namun, akibatnya fatal, ia mati.

Pike sepanjang satu meter itu ditemukan mengambang di permukaan tambak perikanan Suffolk, dalam kondisi lele seberat 1,3 kilogram terjebak di tenggorokannya. Diduga ia mati tersedak saat berusaha menelan mangsanya. Padahal, diketahui Pike tersebut telah berkeliaran di kolam tersebut sejak 10 tahun terakhir.

Dr Bruno Broughton, penasihat ilimiah untuk Klub Pike Anglers di Inggris mengatakan, Pike tersebut telah tersedak sampai mati. Sebab, lele mangsanya mencegah oksigen masuk ke insangnya. "Ikan Pike tak akan bisa bernafas. Ia makan, tapi tak bisa menelannya.

Broughton mengakui, kejadian seperti ini jarang. Sebab, biasanya Pike akan melepaskan ikan yang terlalu besar bagi mulutnya. "Pasti ada sesuatu dalam interaksi antara kedua ikan ini, yang menyebabkannya menjadi tersangkut seperti itu. Ini sangat jarang."

Sementara, David Walker, pemilik Hermitage Fisherie mengaku, ia mendapat peringatan tentang keberadaan 'ikan mengerikan' di dalam perairan.

Saat menyelidiki apa sebenarnya yang dimaksud, Walker mengaku terkejut. "Aku kaget melihat ikan besar degan kondisi tercekik ikan yang lebih keci," kata dia.

Secara terpisah, David Plampin, sekretaris kelompok pancing, Bury St Edmunds Angling mengatakan, insiden seperti itu nyaris tak pernah tedengar. "Pike diketahui memangsa bebek dan ikan seberat setengah kilogram, tak pernah mangsa sebesar itu," kata dia.
 Source 

Selasa, 18 Oktober 2011

Langka, Kuda Laut Hidup di Sungai

Sobat Uniqer's, selama ini kita mengenal kuda laut selalu hidup di lautan. Namun, ternyata ada juga kuda laut yang hidup di sungai. Bener-bener aneh dan langka.

Baru-baru ini, para peneliti Inggris menemukan binatang dengan nama latin hippocampus ini di Sungai Thames. Pada Jumat, 7 Oktober 2011, Badan Lingkungan Hidup Inggris menemukan bayi kuda laut itu dalam survei perikanan yang rutin dilakukan di wilayah Greenwich.

Dengan penemuan ini, para peneliti menduga kuda laut dewasa juga berkembang biak di dekatnya.

Para peneliti menduga selama ini binatang-binatang lucu itu hanya datang ke mulut Sungai Thames saat musim panas saja. Di Inggris, binatang ini dinyatakan dilindungi oleh pemerintah pada 2008.

Dengan penemuan terakhir ini, menunjukkan kuda laut telah hidup jauh di pedalaman sungai. "Kita berharap, perbaikan kualitas air di Sungai Thames akan mendorong lebih banyak spesies langka untuk tinggal," kata petugas Badan Lingkungan dan Perikanan Inggris, Emma Barton.
 Source 

Burung Sanggup Terbang Tembus Topan Badai

Seperti yang sobat Uniqer's ketahui bahwa banyak burung melakukan migrasi dengan terbang sejauh ribuan kilometer per tahun. Mereka terbang di atas daratan, lautan, dan ternyata, mereka sanggup terbang menembus topan badai.


Bryan Watts, Director of the Center for Conservation and Biology, College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat memasang pemancar satelit pada burung Whimbrel untuk memantau pergerakan mereka selama 3 tahun terakhir.

Burung-burung ini beranak pinak di kawasan dekat Kutub Utara. Padahal mereka mencari makan di kawasan utara Amerika Selatan, di sekitar Venezuela, dekat hutan Amazon,” kata Watts, seperti dikutip dari NPR News, 14 Oktober 2011.

Artinya, kata Watts, mereka terbang jarak jauh dan melakukan penerbangan luar biasa. “Burung yang kami lacak bahkan terbang 3.500 mil (sekitar 5.600 kilometer) nonstop dari Virginia ke Alaska,” ucapnya. “Ia bergerak dengan kecepatan 55 sampai 65 kilometer per jam selama 5 hari penuh,” kata Watts.

Watts menyebutkan, selama ini, para pengamat ingin mengetahui apa yang terjadi jika burung ternyata dihadang badai. Untuk itu, mereka memasang pelacak pada burung yang lebih besar, yakni burung Hope. Agustus lalu, burung yang dipasangi pelacak terbang dari Nova Scotia dan berjumpa dengan badai tropis Gert.

Saat berpapasan dengan badai Gert, selama 27 jam, kecepatan terbang mereka turun ke 14 kilometer per jam karena menantang arah angin,” kata Watts. “Setelah berhasil menembus badai, kecepatan terbang menjadi 145 kilometer per jam karena mendapat dorongan dari angin badai,” ucapnya.

Watts menyebutkan, peneliti belum menemukan apa yang membuat mereka mampu terbang secara luar biasa seperti itu. Yang pasti, saat tiba di tempat mereka mencari makan, bobot mereka hanya 350 sampai 400 gram. Namun selama 3 minggu berikutnya, bobot mereka naik 50 persen.

Saat mereka pulang ke tempat asal, mereka bagaikan seperti bola lemak yang menyimpan energi dalam jumlah cukup untuk melakukan penerbangan jarak jauh,” ucap Watts. “Tampaknya faktor ini yang memungkinkan mereka mampu menghadapi angin kencang selama itu,” ucapnya.

Watts menyebutkan, satu hal yang mereka pelajari setelah memasang pemancar satelit pada burung ini adalah, meski burung mengarungi jarak yang demikian jauh, namun mereka bergantung pada satu kawasan kecil di daerah spesifik.

Jika kita merusak ekologi di kawasan tersebut, maka itu akan memberi dampak yang sangat besar bagi populasi burung yang memanfaatkan kawasan tersebut untuk berkembang biak,” ucapnya.
 Source 

Lenguhan Koala Bisa 'Menipu' Ukuran Tubuhnya

Sobat Uniqer's, ternyata lenguhan koala yang biasa dikeluarkan di musim kawin, ternyata bisa membuat makhluk khas Australia ini 'nampak' lebih besar. Dari sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Experimental Biology, lenguhan itu membuat koala sulit dibedakan dari bison.

Suara lenguhan ini sendiri biasanya berasal dari koala jantan. Dengan suara seperti bison itu, si koala bisa mengintimidasi lawan dan mendapatkan pasangan untuk kawin.

"Untuk pertama kalinya, kami menunjukkan ada variasi dalam lenguhan yang berhubungan dengan ukuran tubuh (koala) jantan," kata Bill Ellis, salah satu peneliti yang menuliskan laporannya di jurnal tersebut, seperti dikutip dari ABC Net, 28 September 2011.

Di telinga kita, kata Ellis, kita akan sulit membedakan antara koala biasa dengan koala besar. “Tapi nampaknya koala bisa membedakannya," tambah sang penulis yang merupakan anggota dari Grup Ekologi Koala.

Menurut Elis, suara lenguhan koala membuatnya seperti memiliki bidang vokal sepanjang 50 cm. Atau hampir separuh panjang tubuh koala itu sendiri. Kotak suara koala juga tertanam jauh di dalam tenggorokannya bahkan bisa diturunkan lebih rendah lagi menggunakan otot yang ada di rongga dada.

"Jika Anda melihat resonansi vokalnya, Anda akan mengira suara itu datang dari hewan yang berukuran jauh lebih besar," kata Ellis.

Saat ini, Ellis menyebutkan, pihaknya tak sabar untuk mengambil langkah berikutnya. “Jika kita bisa memanipulasi suara ini untuk membuat suara jantan besar seperti jantan kecil dan mengamati pergerakan si betina, maka kita bisa mulai mempelajari bahasa mereka," ucapnya.
 Source 

Kelelawar, Mamalia Pemilik Otot Supercepat

Sobat Uniqer's, studi terbaru yang dilakukan seorang ahli biologi di University of Southern Denmark menyebut kelelawar sebagai mamalia pertama yang diketahui memiliki otot super cepat. Otot tersebut membuat makhluk yang kerap dikenal di Indonesia sebagai 'kalong' itu bisa memburu santapannya.

Otot super cepat ini terletak di tenggorokan kelelawar dan membuatnya bisa menghasilkan ekolokasi. Ekolokasi merupakan suatu proses di mana kelelawar mengeluarkan gelombang suara dan gelombang tersebut kembali memantul padanya setelah membentur mangsa.

Ketika kelelawar makin dekat pada mangsa, dia akan mengeluarkan 160 'panggilan' per detik. Fenomena ini disebut 'terminal buzz'. Ditemukannya otot super cepat ini jadi penjelasan mengapa kelelawar bisa mengeluarkan panggilan sebanyak itu dalam waktu yang sangat singkat.

"Hal ini luar biasa karena otot tersebut bagian dari grup (hewan) yang sangat jarang," kata Ceon Elemans, pakar biologi yang mempelajari kelelawar, seperti dikutip dari National Geographic, 30 September 2011.

Meski demikian, otot super cepat itu hanya memungkinkan panggilan dalam batasan tertentu saja. Akan tetapi, itu sudah cukup buat kelelawar untuk mengumpulkan info soal calon mangsanya.

Untuk bisa menghasilkan kesimpulan ini, Elemans dan beberapa koleganya melakukan percobaan dengan seekor kelelawar jenis Daubenton's. Kelelawar itu dilepas di sebuah kandang besar yang sudah diisi cacing yang tergantung di kawat tipis.

Dari situ bisa dilihat bagaimana pola si kelelawar dalam menangkap mangsa. Termasuk gelombang suara yang dihasilkannya untuk menentukan lokasi tepatnya si mangsa.
 Source