Sabtu, 07 Mei 2011

Tidak Merasa Hamil, Supatmi Tiba-Tiba Melahirkan

NGANJUK - Tidak merasa hamil, Supatmi (37), melahirkan anak laki-laki secara normal pada Minggu 24 April lalu. Keanehan ini muncul karena Supatmi merasa tidak merasakan tanda-tanda kehamilan seperti yang dirasakan kepada empat anak sebelumnya.

Suparmi yang bertempat tinggal di Jalan Kartini I, Dusun Bulak Rejo, Desa Warujayeng, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk ini mengaku sangat terkejut dengan proses persalinannya.


Tidak seperti orang hamil pada umumnya, Suparmi tidak merasa perutnya membesar, tidak ada tanda-tanda mual, juga tidak merasakan tubuh yang lekas capai seperti kehamilan 4 anaknya yang terdahulu.

Kalau empat kehamilan sebelumnya saya itu lemas, lha ini saya juga tidak merasakan apa-apa. Jadi saya tetap bekerja sebagai buruh cuci seperti biasanya,” tutur Supatmi, Senin (25/4/2011).

Terkait tanda-tanda menstruasi dan perut yang membuncit, Suparmi menyatakan semuanya terlihat seperti biasanya, tidak ada tanda kehamilan. “Saya kan ikut KB suntik, jadi saya tidak bisa menstruasi lebih dari dua tahun. Kalau tanda-tanda fisik di perut saya memang buncit tapi ini karena lemak, kalau dibuat duduk bergelambir tidak kencang seperti orang hamil,” paparnya.

Sabtu malam, tepatnya malam sebelum melahirkan, dirinya memimpikan adanya tamu perempuan yang datang ke rumahnya. “Orangnya tua tapi masih cantik. Dia bertamu, ya saya bukakan pintu, terus saya terbangun pukul 02.30 pagi, dan sejak saat itu perut saya sakit,” ungkapnya.

Suparmi mengaku sempat meminum satu butir pil antidiare karena menganggap sakit perutnya karena salah makan. Sekira pukul 06.00 WIB, Suparmi mengaku sudah tidak kuat menahan sakit perutnya, akhirnya dirinya pergi ke tenaga medis yang paling dekat yaitu, Bidan Sulistyo Rini.

Saya berangkat pakai becak, dan setelah sampai ternyata bu Rini bilang kalau saya sudah akan melahirkan, dan saya akhirnya melahirkan secara normal di sana,” paparnya.

Hingga saat ini, Suparmi belum memberitahu suaminya, Sumarno (48), yang bekerja sebagai buruh pasang tenda di Malang. Pasalnya teleponnya belum bisa dihubungi.