Selasa, 28 Juni 2011

Sulit Melepas Selingkuhan

Tanya:
Saya menikah hampir tiga tahun. Suami seorang mualaf. Kami menikah begitu cepat tanpa proses pacaran. Bisa dibilang baru saling mengenal setelah menikah. Dipertengahan tahun pertama, suami keluar dari pekerjaannya dan menganggur hampir satu tahun.

Awalnya, saya selalu menyemangatinya karena dia begitu kecewa dengan pekerjaan lamanya, tapi kemudian saya merasa bosan karena suami merupakan tipe orang yang tidak mudah bangkit dari keterpurukan. Sementara hidup harus terus berlanjut. Penghasilan saya juga tidak bisa mencukupi kebutuhan kami, karena saya juga sedang melanjutkan kuliah.

Saat itulah muncul orang lain dalam hidup saya. Dia atasan saya. Kehidupannya juga tak jauh beda dengan saya. Istrinya kuliah di luar kota dan sudah tujuh tahun menikah belum memiliki anak. Kami bertemu dalam kegalauan, dan mulai menjalin hubungan.

Kini, suami sudah kembali bekerja. Gajinya lumayan besar, tapi perasaan saya terasa hambar. Saya tidak bisa melupakan atasan saya. Saya sadar, hubungan yang saya jalani salah.

Berkali kali saya coba putuskan hubungan, namun sulit. Dia berharap saya bisa menjadi istrinya, sementara saya tak mau bercerai dengan suami. Bagaimanapun suami saya orang baik. Saya bingung dan galau ingin berpisah dengan atasan saya tapi tak bisa.

WN

Jawab:
Pada dasarnya ini hanya masalah proses saja. Dalam menjalani rumah tangga dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan juga keseimbangan dalam berkomitmen. Saat ini memang rumah tangga anda sedang diuji. Jika Anda kuat, semuanya bisa lebih baik. Kalau Anda tidak kuat, semuanya tidak akan berjalan dengan baik dan akan semakin terpuruk.

Sebaiknya bangun kembali rumah tangga Anda dengan baik dan konsentrasi dengan masa depan anak. Bangun kembali rumah tangga yang sempat terabaikan sebelum Anda terlalu jauh mengecewakan suami. Yakinkan hati Anda agar mendapat jalan yang terbaik untuk Anda dan keluarga.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/228972-sulit-melepas-selingkuhan