Tampilkan postingan dengan label Ponsel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ponsel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Juli 2011

Ponsel Tak Sebabkan Tumor Otak?

Menggunakan ponsel selama bertahun-tahun ternyata tidak akan menambah resiko orang terkena penyakit kanker otak jinak. Demikian hasil dari sebuah riset terakhir yang dilakukan oleh ilmuwan Denmark.

Riset yang melibatkan pengumpulan data dari 2,9 juta orang Denmark, itu menyimpullkan bahwa para pengguna ponsel selama 11 tahun atau lebih, tidak memiliki tumor jenis ini, atau disebut juga dengan nama vestibular schwannomas.

Ponsel Tak Sebabkan Tumor Otak
Hasil penemuan ini kontradiktif dengan banyak penelitian sebelumnya. Ilmuwan dari Denmark ini mengatakan bahwa mereka tidak menemukan hubungan jangka panjang antara ponsel dengan perkembangan tumor itu.

Vestibular schwannomas adalah penyakit tumor ringan yang secara teoritis timbul dari energi yang terserap oleh otak dari medan elektromagnet yang dihasilkan oleh ponsel. Pada riset sebelumnya, World Health Organization mengklasifikasikan ponsel sebagai penyebab potensial kanker (karsinogen).

Riset yang dilakukan oleh ilmuwan Denmark ini adalah salah satu yang terbesar untuk meneliti masalah ini. Penelitian ini hanya mendata berapa lama seseorang telah menjadi pengguna ponsel. Namun, tidak mendata seberapa sering orang tersebut menggunakan ponsel.

Menurut, David Savitz, seorang profesor dari Brown University yang duduk dalam panel penelitian WHO itu, penemuan terbaru ini menjadi salah satu pembuktian ketiadaan hubungan antara pemakaian ponsel dengan peningkatan resiko vestibular schwannomas. Namun, kata Savitz, penelitian di bidang ini masih perlu terus dilakukan.

Vestibular schwannomas tumbuh di sekitar sel otak dan melibatkan fungsi pendengaran dan keseimbangan seseorang. Tumor ini akan menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran, pusing-pusing, serta kehilangan keseimbangan.

Bila tumor ini tumbuh semakin besar, tumor ini mungkin akan menekan daerah-daerah otak yang penting sehingga bisa juga mengancam jiwa pengidapnya.

Karena tumor jenis ini adalah tumor yang pertumbuhannya sangat lambat, jadi masih ada kemungkinan tumor ini diketahui setelah lebih dari 11 tahun. Oleh karenanya, para peserta penelitian musti terus dimonitor untuk mengetahui perkembangan vestibular schwannomas, dalam tubuh mereka.
http://teknologi.vivanews.com/news/read/233801-ponsel-tak-sebabkan-tumor-otak-

Senin, 27 Juni 2011

OTECH F1, Ponsel dengan 4 Kartu SIM

Tidak puas dengan telepon selular dual-SIM alias dua nomor yang kini dijajakan di gerai-gerai ponsel? Nah, sekarang mulai bermunculan ponsel-ponsel triple-SIM card atau sering disebut hybrid.

Jika masih merasa kurang dengan tiga nomor, tak perlu khawatir. Karena sekarang sudah muncul ponsel dengan empat kartu SIM sekaligus alias quad-SIM. Tak cuma menampung empat kartu SIM yang aktif secara bersamaan, OTECH F1 juga kabarnya akan hadir dengan teknologi glow in the dark.

OTECH F1, ponsel dengan
empat kartu SIM
Ada bermacam-macam opini yang menyambut OTECH F1. Mulai dari pujian karena dianggap sangat cocok untuk pasar berkembang dengan tarif selular murah, sampai yang menganggapnya sebagai ponsel aneh, konyol, dan dianggap terlalu berlebihan.

Ya, saat pertama kali melihat layar ponsel dengan empat indikator kekuatan sinyal aktif, rasanya memang sedikit aneh. Belum lagi kalau Anda menerima sekaligus tiga panggilan masuk dari tiap-tiap nomor. Namun, kabar baiknya Anda dapat menikmati berbagai promo tarif murah milik empat operator yang ada di Indonesia secara bersamaan.

Secara fisik dan desain, OTECH F1 masih mengandalkan keypad Qwerty sesuai tren, plus layar sebesar 2,4 inci. Layaknya ponsel China yang beredar di pasaran, ponsel ini juga dilengkapi dengan TV built-in yang mendukung PAL, NTSC, dan SECAM.

Selain itu, Anda juga dapat menemukan radio FM dan Bluetooth. Namun, untuk konektivitas data, jangan berharap terlalu banyak. OTECH F1 cuma mampu menyediakan akses GPRS untuk Internet.

Meski tertulis kamera berkemampuan 12.1 megapiksel di sisi belakang ponsel, hasilnya belum cukup meyakinkan. Mengingat ini hanyalah sebuah ponsel merk lokal yang beredar di China dengan akses sebatas GPRS. Kemungkinan besar hanya kamera VGA biasa.

Belum diketahui apakah ponsel dengan desain yang sama sudah beredar di Indonesia dengan merk yang berbeda. Bisa jadi Nexian, HT Mobile, Mito Mobile, atau produsen ponsel China lain sudah memasarkannya lebih dulu di Tanah Air.
http://teknologi.vivanews.com/news/read/185014-otech-f1--ponsel-dengan-4-kartu-sim

Periksa Penyakit Kelamin di Layar Ponsel

Bila Anda terlampau malu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengecek apakah telah tertular penyakit kelamin atau tidak, jangan khawatir. Sebentar lagi, akan ada aplikasi di layar ponsel yang bisa menjamin kerahasiaan pribadi Anda.

Seperti dikutip dari Guardian, para dokter dan pakar teknologi di Inggris tengah mengembangkan perangkat kecil semacam kit pemeriksa kehamilan, yang bisa dengan cepat dan akurat mengecek apakah seseorang telah mengidap penyakit-penyakit kelamin seperti herpes, chlamydia, atau gonorrhoea (raja singa).

Cara kerjanya, tersangka pengidap penyakit seks menular itu musti menempatkan urine atau saliva (air liur) pada sebuah chip komputer seukuran chip USB, yang dipasang ke dalam ponsel atau komputer mereka.

Setelah itu, hasil diagnosa akan tersedia hanya dalam bilangan menit, lengkap dengan nama penyakit seks menular yang diidap. "Kini ponsel Anda pun bisa menjadi mobile doctor," kata Dr. Tariq Sadiq, dokter spesialis kesehatan seksual dan HIV dari University of London Saint George, yang memimpin proyek ini.

Menurut Sadiq, dengan alat ini, nantinya ponsel tak cuma bisa menunjukkan penyakit infeksi kelamin apa yang diderita, namun juga bisa menyarankan ke mana penderita bisa mendapatkan perawatan.

Alat ini merupakan salah satu upaya para pakar kesehatan Inggris untuk memperkecil penularan penyakit infeksi kelamin di negara itu. Inggris memang merupakan salah satu negara yang memiliki angka kehamilan di luar nikah dan infeksi penyakit kelamin tertinggi di kalangan remaja.

Tahun lalu, angka penularan penyakit infeksi kelamin di sana mencapai rekor tertinggi pada satu dekade belakangan, yakni 482.696 orang. Dua pertiga perempuan yang tertular penyakit kelamin, berusia di bawah usia 25 tahun. Sementara di kelompok usia yang sama, lebih dari setengah pria juga turut tertular.

"Kami perlu mencegah meningkatnya epidemi ini, yang kian hari terus bertambah parah," kata Sadiq. Salah satu penyebabnya adalah faktor rasa malu di kalangan anak muda untuk mengetahui apakah dirinya mengidap penyakit ini. Padahal, banyak di antara mereka tetap menjadi pembawa penyakit, kendati gejala yang mereka alami sudah hilang.

Proyek ini, disokong oleh beberapa lembaga pendanaan yang menginvestasikan sebesar 4 juta poundsterling atau Rp 56,6 miliar untuk pengembangan teknologi ini, melalui sebuah forum bernama UK Clinical Research Collaboration.

Rencananya, alat ini akan dibanderol antara 50 penny (sekitar Rp 7 ribu) hingga 1 poundsterling (Rp 14 ribu) di berbagai klab malam, apotik, supermarket, seperti halnya kondom.
http://teknologi.vivanews.com/news/read/188127-periksa-penyakit-kelamin-di-layar-ponsel

Kaos Ini Bisa Isi Ulang Baterai Ponsel

Perusahaan telekomunikasi Orange meluncurkan sebuah kaos yang dapat berfungsi sebagai sumber listrik untuk mengisi ulang telepon seluler. Teknologi yang tertanam di kaos itu bekerja dengan mengonversikan energi suara yang terserap dari lingkungan sekitar menjadi listrik.

Mereka menyebutnya 'Orange Sound Charge'. Para pemakai cukup mencolokkan kabel ponsel ke kaos tersebut saat membutuhkan tenaga isi ulang baterai.

Kaos itu telah diujicobakan di sebuah konser musik besar di Glastonbury, Inggris. Sebuah tempat uji coba yang tepat karena di sana menjadi pusat kebisingan, yang artinya memiliki sumber suara yang cukup untuk dikonversi menjadi tenaga listrik.

Kaos itu cukup mencuri perhatian karena penonton biasanya mesti menginap di tenda-tenda terlebih dahulu sebelum konser dimulai. Kaos itu cukup memberi solusi agar ponsel mereka tetap menyala tanpa bingung mencari sumber listrik di tengah konser tahunan yang cukup ditunggu-tunggu itu.

"Getaran suara, khususnya frekuensi bass, akan menghasilkan getaran yang cukup untuk menghasilkan listrik," kata Tony Andrews, di dekat panggung Spirit of 71, seperti dikutip dari laman Orange. "Ini menjadi semacam solusi nyata bagi pengguna ponsel."

Andrew Pearcey, salah satu pejabat Orange, mengatakan: "Di tengah festival musik seperti Festival Glastonbury, kekuatan suara yang terserap menjadi media yang paling tepat untuk mengembangkan protitipe kaos itu tahun ini."



http://teknologi.vivanews.com/news/read/229287-kaos-ini-bisa-isi-ulang-baterai-ponsel