Jumat, 15 April 2011

Kucing Pendeteksi Serangan Epilepsi

Serangan epilepsi membuat Nathan Cooper, 19, berisiko mengalami kematian mendadak. Tetapi seorang kucing betina bernama Lilly, berhasil menyelamatkannya dengan melakukan deteksi awal serangan epilepsi.

Lilly seperti memiliki sistem medis peringatan dini yang sangat sensitif. Kucing itu bisa mendeteksi serangan epilepsi beberapa minggu sebelum serangan terjadi. Bahkan, Lilly akan memberikan peringatan pada orangtua Nathan dengan nada mengeong yang berbeda dari biasanya.


"Secara normal, Lilly adalah kucing yang sangat tenang. Tetapi ketika Nathan akan mengalami serangan epilepsi, Lilly akan berlari kencang menuruni tangga dan mengeong dengan sangat kencang," kata ibu dari Nathan, Tracey, seperti dikutip dari Daily Mail.

"Lilly tampaknya memiliki semacam indera yang membuatnya mengetahui sesuatu hal sebelum hal itu terjadi. Tentu saja ini sangat membantu kondisi Nathan, ia bisa saja jatuh atau terbentur saat serangan epilepsi datang," katanya.

Keluarga yang tinggal di Bournemouth, Inggris ini, sudah memelihara Lilly selama satu tahun. Tracey percaya, kucing berusia 14 bulan itu menyelamatkan nyawa anaknya lebih dari satu kali.

"Pertama kali saat Lilly berada di dekat Nathan dan serangan muncul, Nathan sempat mengalami henti bernapas. Lilly terlihat sangat gelisah. Kucing itu lalu menjilat mulut Nathan dan anakku mulai bernapas kembali. Saat ini Lilly tidak pernah jauh dari Nathan," kata Tracey.

Kondisi ini diceritakan Tracey pada staf rumah sakit tempat Nathan melakukan pemeriksaan. Tetapi staf rumah sakit mengatakan kepada Tracey dan suaminya Simon, tidak pernah mendengar hewan peliharaan bisa memiliki kemampuan mendeteksi serangan epilepsi.

Beberapa ahli mengungkap kalau kemungkinan bahwa indera penciuman yang sensitif pada anjing dan kucing bisa membantu mereka mendeteksi perubahan zat kimia yang bersifat halus dalam tubuh manusia.